Merasa Berjasa? (Lukas 14:11; 16:19-31)
Iman Kristen - "Bagaimana cara mengatasi kesombongan dalam diri, khususnya merasa berjasa akan apa yang kita telah lakukan kepada orang lain, gereja, maupun Tuhan? Simak renungan ini, dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, mohon dibagikan ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda."
Tidak bisa dimungkiri, kenyataannya ada juga orang-orang yang merasa berjasa atas apa yang pernah ia lakukan kepada sesamanya, bahkan kepada Tuhan. Saya punya kenalan yang dulunya terkaya di desanya karena warisan orang tua. Tetapi akhirnya ia melarat, kehidupannya berantakan, dan di akhir hidupnya ia jauh dari Tuhan.
Ia sering bercerita, bahwa gereja yang megah di desa tersebut dibangun olehnya, bahkan hamba Tuhan setempat, sewaktu perintisan hingga gereja berdiri, dialah yang mencukupi kebutuhan pendeta tersebut.
Menurutnya, tanpa dia mengeluarkan uang dan berjerih lelah, maka hamba Tuhan itu tidak akan bertahan dan gereja itu tidak akan berdiri. Sedihnya, ia merasa berjasa terhadap gereja dan pimpinan gereja itu.
Dalam Alkitab disebutkan "Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan," tak bisa disangkal, Tuhan merendahkan mereka yang sombong. Faktanya, banyak orang yang hidupnya penuh dengan kesombongan, berakhir dalam kemalangan. Ingatkah kita dengan perumpamaan orang kaya dan Lazarus?
Orang kaya itu berkelimpahan dan hidup dalam kemewahan, tetapi ia tidak memedulikan Lazarus yang miskin. Meski tidak dijelaskan apakah orang kaya tersebut sombong atau tidak, tetapi jika membaca dengan seksama, dapat disimpulkan bahwa ia adalah orang kaya yang sombong, sebab tidak memerhatikan orang yang lemah.
Setelah meninggal dunia, di manakah tempat orang kaya itu? Ia tidak mendapat tempat yang istimewa karena kekayaannya, justru ia "sengsara di alam maut". Di alam maut pun ia masih sombong, sebab ia masih merendahkan Lazarus.
Dengan mudahnya ia berkata kepada Abraham untuk memerintahkan Lazarus menyejukkan lidahnya dengan air, bahkan meminta Abraham untuk menyuruh Lazarus agar datang ke rumah ayahnya sehingga saudaranya bisa bertobat. Sifat orang Kaya itu, di dunia ia sombong, di neraka pun ia masih sombong. Kesombonganlah yang juga membinasakannya.
Kesombongan hanya akan menghancurkan hubungan kita dengan Tuhan, merendahkan orang lain, serta merasa diri lebih baik dari orang lain. Bahkan, orang yang sombong, ia merasa berjasa dengan yang ia lakukan kepada orang lain maupun kepada Tuhan.
"Kalau bukan saya Anda tidak akan berhasil! Kalau bukan saya gereja ini tidak akan ada! Kalau bukan saya perusahaan ini tidak akan maju!" Masih banyak lagi ungkapan lainnya yang mengandung pujian untuk diri sendiri, mengklaim kehebatannya, atau merasa berjasa.
Seharusnya kita bersyukur bila Tuhan memakai kita untuk pekerjaan Tuhan, bisa memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan dan pertumbuhan gereja, atau bila kita bisa menjadi berkat bagi sesama. Sebab, itu anugerah bila kita dipakai-Nya, bukan lantas menyombongkan diri bahkan merasa berjasa.
Milikilah kerendahan hati agar kita tidak sombong dan tidak merasa berjasa, sehingga hidup kita tetap berkenan di hadapan Tuhan.
DOA
Bapa sorgawi, ampuni aku yang terkadang sombong dan merasa berjasa. Mampukan agar selalu memiliki kerendahan hati. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.