Manusia Separuh Badan (Filipi 4:13; Mazmur 100:1-5)

Iman Kristen - "Seberat apakah penderitaan hidup Anda saat ini? Haruskah menyerah dan menjadi putus asa? Simak renungan berjudul, Manusia Separuh Badan ini, dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, mohon dibagikan ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda, agar ada banyak orang yang juga dikuatkan melalui renungan ini."
Peng Shuilin lahir di Provinsi Hunan, Cina, pernah mengalami kecelakaan hebat pada tahun 1995, yakni sebuah truk menghantam mobilnya hingga remuk. Pada saat itu, lebih dari 20 orang dokter spesialis berjuang keras menyelamatkannya. Kecelakaan itu menyebabkan bagian pinggang hingga kakinya hancur.
Tidak ada pilihan lain bagi para dokter, bagian pinggang dan kaki harus dibuang, jika tidak ia akan mati. Akhirnya Shuilin dapat diselamatkan, tetapi harus kehilangan setengah badan. Bagian bawah dari tubuhnya ditutupi dengan mengambil kulit di bagian tubuhnya yang lain.
Tentu, hal ini tidak mudah dihadapi jika menjalani hidup hanya setengah badan, tetapi Shuilin tidak berputus asa dan tetap tegar. Bahkan, ia selalu mengumbar senyuman dan tetap riang, semangat hidupnya tetap membara.
"Dia satu-satunya pria yang bisa bertahan dengan keadaan separuh tubuh yang telah diamputasi," ucap Lin Liu, Wakil Direktur Rumah Sakit Bujie. Dokter meyakini satu-satunya rahasia yang menyembuhkan Shuilin adalah sifatnya yang riang gembira setiap hari.
Selama 12 tahun Shuilin menjalani perawatan, hingga akhirnya dokter menyatakan bahwa fisiknya sudah kuat, "Kami baru saja memberinya pemeriksaan, ia lebih bugar daripada kebanyakan pria seusianya," ucap Dokter Liu.
Setiap hari, Shuilin melatih otot-otot tubuh bagian atas agar dapat melakukan aktivitas ringan, seperti mencuci muka dan menggosok gigi.
Melihat semangat hidup Shuilin, para dokter pun membuatkan alat bantu baginya. Alat tersebut dipasang di bagian bawah tubuh Shuilin yang dihubungkan dengan dua kaki bionik untuk membantunya berjalan.
Kisah di atas tentunya menempelak hati kita. Betapa tidak, Shuilin manusia separuh badan, dalam menghadapi kenyataan hidup yang berat, ia tetap ceria dan bersyukur dengan keadaannya, bahkan bangkit menjadi seorang pengusaha dan motivator.
Bagaimana dengan kita? Sejauh manakah kita menghadapi persoalan hidup dengan senyuman dan rasa syukur?
Hidup ini tidak akan berhenti walau kita mengumpat, menggerutu, dan mempersalahkan Tuhan atas apa yang terjadi. Justru sebaliknya, hidup ini akan terus berjalan meski kita merasa tak sanggup menghadapinya.
Jangan pernah menyerah! Kita hanya akan menjadi orang-orang yang gagal dan berputus asa jika tidak memiliki rasa syukur dan pengharapan kepada-Nya.
Jangan pernah menyerah! Kita hanya akan menjadi orang-orang yang gagal dan berputus asa jika tidak memiliki rasa syukur dan pengharapan kepada-Nya.
Selain itu, jika Tuhan izinkan kita mengalami hal yang tidak kita inginkan, percayalah Ia juga yang akan memberikan kekuatan untuk kita menghadapinya. Akan ada hasil yang baik dan jalan yang terbaik dari Tuhan jika kita tetap bersyukur, dan setia kepada-Nya.
DOA
Bapa sorgawi, ajar aku untuk terus bersyukur dan tetap setia kepadaMu walau apapun yang terjadi. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
