Yesus yang Mengisi Kehampaan (Yesaya 48:18; Mazmur 119:1-3)
Iman Kristen - "Bagaimana mengatasi kekosongan hidup? Siapakah yang mampu mengisi kekosongan di dalam hidup kita? Simak renungan berjudul Yesus yang Mengisi Kehampaan ini, dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, mohon dibagikan ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda."
Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela dan taat kepada hukum-hukum TUHAN. Berbahagialah orang yang mengikuti perintah-Nya, dan dengan segenap hati berusaha mengenal TUHAN. Berbahagialah orang yang hidup menurut kehendak TUHAN, dan tidak melakukan kejahatan.(Mazmur 119:1-2)
Pernahkah kita mengalami kehampaan di dalam hidup ini? Dengan hal apakah kita mengisi rasa hampa? Frase kehampaan atau kekosongan hidup, pasti dialami oleh semua orang.
Tidak ada seorang pun yang luput dari rasa hampa, namun kebanyakan orang mengisi kekosongan dengan sesuatu yang sebenarnya tidak mampu memenuhi ruang hampa di hatinya.
Maka, tidak jarang kita menemui banyak orang yang putus asa, menutup diri dengan topeng kemunafikan, hidup dalam kepuasaan duniawi, dan ada yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Sebut saja Dea, ia terlahir dari keluarga broken home. Bertahun-tahun ia menutupi kehampaannya dengan kebencian, dendam, kemunafikan dan ia merasa hidupnya tidak berharga. Hatinya penuh kebencian dan dendam terhadap ayahnya tatkala teringat figurnya di masa lalu yang selalu memukuli ibunya dan tidak menyayangi dirinya, dan sikap ayahnya itu menyulut perceraian.
Walau ayahnya telah meninggal beberapa tahun yang lalu, namun Dea yang telah tumbuh dewasa, tetap saja menyimpan kepahitan hidup. Ditambah lagi, di usia kanak-kanak, pasca perceraian kedua orang tuanya, sang ibu menitipkannya di sebuah panti asuhan. Ia pun berjuang keras untuk belajar dan menjadi yang terbaik di sekolahnya.
Dan, kini ia menjadi wanita karier yang sukses di sebuah perusahaan karena kecerdasannya. Tetapi sayang ia masih mengisi kekosongannya dengan kebencian dan dendam. Senyum di wajahnya hanyalah umbar senyum palsu karena tuntutan profesionalitas, sebab tetap saja ia merasa hidupnya tidak bahagia.
Topeng kemunafikanlah yang dipertontonkan ke khalayak ramai. Parahnya, ia menutupi perilaku menyimpang dengan pakaian yang indah seorang feminin.
Ternyata, ia seorang penyuka sesama jenis sebab menganggap semua pria sama seperti ayahnya. Faktor psikologis ini yang membuat ia berperilaku menyimpang.
Di sekeliling kita, ada begitu banyak orang yang mengalami kehampaan seperti halnya Dea. Atau, bahkan kita pun mungkin sedang mengalami kekosongan dan berusaha mengisinya dengan kebahagiaan.
Memang, ada banyak jenis kebahagiaan yang ditawarkan oleh dunia untuk mengisi kekosongan. Di antaranya, melalui musik, pekerjaan, pernikahan, kekayaan, dan ketenaran.
Ada juga yang mengisinya dengan kepuasan negatif seperti selingkuh, mabuk-mabukkan, melakukan kejahatan, dan menggunakan narkoba.
Namun, apapun jenis kebahagiaan di dunia ini yang diisi dalam ruang hampa di hati seseorang, tetap saja tidak mampu memberikan kebahagiaan sejati. (Baca juga: Hasil Dari Berbuat Kebaikan)
Seorang ahli fisika dari Perancis yang bernama Blaise Pascal (1662), mengatakan "Ada ruang kosong dalam diri manusia yang tidak dapat diisi dengan hal-hal materi, tetapi hanya dapat diisi oleh hal yang ilahi."
Hal ini benar, sebab tidak ada satu pun bentuk kebahagiaan di dunia ini yang dapat mengisi ruang kosong dan menyembuhkan setiap luka di hati.
Ruang kosong hanya dapat diisi oleh Yesus, sang pemberi kebahagiaan sejati. Karena itu, biarkanlah Kristus mengisi kehampaan dan melukis indah kehidupan kita.
Jangan izinkan kebencian, dendam, kepahitan, keserakahan, keegoisan, keinginan daging, dan hawa nafsu yang mengisi ruang kosong, tetapi biarlah kasih Tuhan memenuhi hidup kita. Bukalah pintu hatimu bagi Dia dan percayalah kepadaNya.
DOA
Bapa, ampuni aku karena selama ini mengisi ruang kosong dengan hal-hal yang tidak berkenan bagiMu. Penuhi aku dengan RohMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.