Tenang Menghadapi Masalah (1 Korintus 10:13; 1 Petrus 4:7)


Iman Kristen - "Banyak kisah orang Kristen yang dianiaya, tetapi mereka tetap tenang menghadapi masalah dan tidak menyangkali imannya. Bagaimana dengan kita? Simak renungan berjudul ini dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, bagikanlah ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda agar ada banyak orang yang juga dikuatkan melalui renungan ini."


Persoalan hidup pasti dialami oleh setiap orang. Tidak ada yang bisa menolak apabila persoalan itu mendatanginya. Jika harus dipilah-pilah, tentu ada berbagai jenis persoalan manusia, seperti persoalan akibat bencana alam, keuangan, kecelakaan, pekerjaan, dsb. 

Persoalan berupa bencana alam dan kecelakaan adalah persoalan yang bersifat mutlak, tidak bisa dihindari. Sementara persoalan pekerjaan, hutang piutang, himpitan ekonomi, kebutuhan hidup, dlsb, dapat dihindari seseorang. Ia boleh lari dari masalah tersebut atau menghindarinya. Namun, hal itu menunjukkan bahwa ia seorang pengecut, pecundang, dan tidak bertanggung jawab.

Ada beberapa tipe manusia ketika menghadapi suatu persoalan. Pertama, menghadapi dengan panik atau takut. Ketika seseorang menghadapi persoalan, ia begitu panik dan tidak tahu harus berbuat apa. 

Masalahnya itu dianggap sesuatu yang mengerikan seperti seekor singa yang siap menerkam. Ia pun merasa dirinya hancur dan tak berdaya lagi. Biasanya mereka memilih untuk lari dari persoalan dan ada juga yang bunuh diri. 


Kedua, menghadapi dengan dramatisasi. Ia terlarut dengan persoalannya seperti sedang pentas drama. Ialah aktor utamanya. Persoalan yang biasa saja, bisa didramatisasi olehnya, seolah-olah ia sedang berhadapan dengan raksasa. 

Contoh, seorang istri bertengkar dengan suaminya hanya karena berbeda pendapat. Padahal persoalannya dapat diselesaikan dengan komunikasi dan berdamai, tetapi malah ia menceritakan kepada orang tuanya dan teman-temannya untuk memojokkan suaminya dengan dalih curhat, bahkan nahasnya ia menggugat cerai suaminya.

Tentu, hal ini tidak menyelesaikan masalah, justru menciptakan masalah yang baru pula.

Ketiga, menghadapi dengan serius. Tipe seperti ini adalah seorang yang lihai dalam menghadapi persoalan, tidak heran ia dapat mengatasi persoalannya dengan cepat, namun jika tanpa berdoa dan meminta hikmat Tuhan ia pun dapat mengambil keputusan yang salah. 

Keempat, menghadapi dengan tenang. Orang seperti ini sangat jarang ditemui. Bayangkan, persoalan sebesar apapun, ia tenang saja menghadapinya. Dan biasanya, orang seperti ini melekat kepada ciri murid Kristus sejati. Hanya orang percaya yang dapat menghadapi persoalan dengan tenang tanpa mengabaikan imannya kepada Tuhan Yesus. 

Banyak kisah orang Kristen yang dianiaya, tetapi mereka tetap tenang menghadapinya dan tidak menyangkali imannya. Bagaimana jika orang yang kita kasihi tiba-tiba pingsan atau sakit, apa yang kita lakukan, panik bukan? Tetapi orang yang tenang dalam menghadapi persoalan, ia terlebih dahulu akan berdoa dan berpikir jernih.

Jika kita sedang menghadapi persoalan, pilihlah untuk tetap tenang. Dengan demikian kita dapat berdoa, berpikir jernih, dan mendapat hikmat Tuhan untuk menghadapinya. Jangan patah arang, tetaplah bersyukur dan andalkan Tuhan. Tuhan mengizinkan kita mengalami persoalan karena ia punya rencana yang indah dan terbaik bagi kita.


DOA
Bapa, terima kasih untuk semua persoalan yang kuhadapi, ajarlah aku agar tetap tenang dan tetap berserah kepadaMu dalam menghadapi persoalan. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.  


~~ Share atau Bagikan Sekarang Juga ~~