Mengampuni Obat Kebencian (Matius 18:21-35)


Iman Kristen - "Dapatkah seseorang mengampuni orang yang melakukan kesalahan berkali-kali kepadanya? Bagaimana caranya mengampuni" Simak renungan yang berjudul Mengampuni Obat Kebencian ini, dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, bagikan ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda, agar ada banyak orang yang juga dkuatkan."


Mengampuni orang lain bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, bukan berarti seseorang tidak dapat mengampuni. Hal ini dialami oleh Ernawati. Ia dikuasai kebencian, akar pahit, dan dendam, tetapi ketika percaya kepada Yesus, ia dapat mengampuni dengan sepenuh hati. 
Mengampuni Obat Kebencian
Awal kisah pahitnya sejak kedua orang tua berpisah dan ibunya menikah dengan ayah tirinya, ia selalu mendapat perlakuan kejam dari ayah tirinya. "Saya nggak pernah dianggap sebagai anak," katanya. Perlakuan kasar yang dialami Erna dan adiknya, berlangsung hingga beranjak dewasa. Ayah tirinya sering memukuli tanpa sebab yang jelas, sedangkan ibunya tidak bisa berbuat apa-apa.

Perlakuan yang tiada kunjung berakhir membuat Erna sangat benci dan dendam. Goresan ini menimbulkan niat di hatinya untuk membunuh sang ayah tiri. "Aku pernah mau bunuh Bapak aku pake pisau gitu, tapi gagal. Nggak tahu kenapa. Ada suara ngelarang aku untuk membunuh gitu," ungkapnya. 

Walau rencana gagal, ia terus merencanakan untuk membunuh ayahnya. Karena terus gagal berusaha membunuh sang ayah, ia lelah dan merasa berat penderitaannya sehingga berniat bunuh diri, tetapi tidak bisa melakukannya.

Suatu hari, ia berdoa dengan hati yang hancur mempertanyakan kepada Tuhan mengapa penderitaan ini ditimpakan kepadanya, dan mengapa ia harus mendapatkan ayah tiri yang sangat kejam kepadanya. 

Saat itu ia mendengar suara yang berkata, "Anakku, Aku mengasihimu. Kalau engkau percaya kepadaKu, percayalah akan mujizat yang terjadi." Timbul pengharapan di hatinya, bahwa sang ayah akan bertobat. 
Mengampuni Obat Kebencian
Dan, ketika menghadiri  persekutuan, Erna membuat keputusan tersulit, yaitu mau mengampuni dan mengasihi ayahnya, "Aku berjanji sama Tuhan. Tuhan aku mau mengampuni bapakku." 

Setelah ia meminta ampun atas kesalahannya karena berniat membunuh ayahnya dan mengampuni ayahnya dengan segenap hati, Erna merasakan terlepas dari akar pahit, benci, dan dendam. Kini, ia tidak lagi mengingat segala perlakuan kejam sang ayah dan mengasihinya.

Tuhan menghendaki kita sebagai orang percaya untuk mengampuni orang lain, baik saudara maupun musuh kita. Rasul Petrus pernah bertanya kepada Yesus, "berapa kali ia harus mengampuni saudara yang berbuat salah kepadanya?" Tuhan Yesus menjawab, tujuh puluh kali tujuh kali dalam mengampuni. 

Maksud Tuhan Yesus tentu adalah mengampuni itu tidak ada batasnya dan tentu harus disertai dengan kualitas mengampuni itu sendiri. Mengampuni, seharusnya tidak hanya di mulut saja, melainkan juga harus sepenuh hati (ay 35). Inilah kualitas mengampuni.

Seseorang dapat mengampuni "bukan karena mampu, melainkan maukah". Jika kita mau mengampuni sepenuh hati, maka kita dapat mengampuni sepenuhnya, sebab Roh Kudus yang memampukan kita. Mengampuni menyembuhkan kita dari kebencian!

Mengampuni Obat Kebencian
DOA
Bapa, selama ini aku sulit mengampuni namun aku mau mengampuni sepenuh hati orang yang bersalah dan berbuat jahat terhadapku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


~~ Share atau Bagikan Sekarang Juga ~~