Mengatasi Alzheimer (Yesaya 46:4; Mazmur 71:9,18)


Iman Kristen - "Apakah pikun perlu dimaklumi? Ternyata pikun bisa berubah menjadi penyakit yang mematikan, yang disebut dengan istilah Alzheimer. Bagaimana mengatasinya? Simak renungan ini, dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, bagikan ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda."

Pikun seringkali dianggap biasa dan wajar jika dialami oleh seorang yang memasuki usia senja. 

Ketika kita melihat orang tua pikun atau daya ingatnya menurun, kita mungkin akan berkata "maklum sudah tua." 

Memang setiap orang pasti akan menjadi tua, bahkan mengalami perubahan fisik dan mental yang semakin menurun fungsinya. Namun, pikun bukan untuk dimaklumi. 


Direktur Eksekutif Alzheimer’s Indonesia, DY Suharya mengatakan, "Jangan maklum dengan pikun karena pikun bukan proses yang normal dari penuaan."

Bersamaan dengan proses penuaan, muncul juga penyakit parah yang mematikan, yakni penyakit pikun atau demensia yang disebut alzheimer. 

Seberapa seriuskah ancaman alzheimer bagi lansia? Alzheimer mula-mula ditandai oleh melemahnya daya ingat, hingga gangguan emosi, perilaku, pengambilan keputusan, dan komunikasi. 

Penyakit ini diderita oleh satu di antara 10 orang lansia di atas usia 65 tahun, tetapi juga dapat dialami oleh seseorang yang berusia 40 tahun ke atas. 

Alzheimer berlangsung secara bertahap saat plaque dan simpul, yakni dua kepingan protein ubnormal ini menumpuk di otak dan membunuh sel-sel otak, tidak ada yang kebal terhadapnya. 

Awalnya Plaque dan simpul menyerang hippocampus yaitu bagian dari otak tempat ingatan yang pertama kali terbentuk. 

Bertahun-tahun menyerang hippocampus akibatnya otak sulit membentuk ingatan baru, bahkan tidak bisa mengingat apa yang terjadi dalam beberapa jam saja. 

Selanjutnya menyebar ke otak tempat bahasa di proses, di mana penderita kesulitan mencerna bahasa.

Tidak sampai di situ, penyakit ini menyebar ke bagian depan otak tempat di mana proses pikiran logis terjadi. 

Akibatnya penderita tidak mampu memecahkan masalah, memahami konsep, dan tidak mampu membuat rencana. Kemudian berlanjut menyerang otak tempat emosi diatur. 

Penderita mulai tidak mampu mengendalikan emosi dan perasaan, bahkan juga mengoyak indra dan memicu halusinasi. Dan akhirnya, alzheimer menghapus semua kenangan paling lama dan paling berharga yang tersimpan. 

Bahkan, keseimbangan dan koordinasi penderita akan terganggu dan hancurlah bagian otak yang mengatur pernapasan dan sistem kerja jantung. 


Proses sekedar lupa hingga kematian berlangsung pelan namun pasti. Alzheimer membunuh seluruh fungsi otak, tidak mampu melakukan aktifitas tanpa bantuan orang lain, dan berakhir pada kematian.

Jangan anggap sepele dengan pikun, sebaiknya kita perlu mewaspadai dan melakukan pemeriksaan berkala apabila seorang lansia atau orang tua kita mengalaminya. 

Meski manusia menjadi tua, namun Tuhan memberikan kemampuan dan solusi bagi kita untuk mengatasi demensia. 

Obat yang manjur agar di usia lansia seseorang tidak mengalami alzheimer adalah tekunlah membaca dan merenungkan firman Tuhan, dan hiduplah takut akan Tuhan.

DOA
Bapa, ajarlah aku untuk selalu mengasihiMu, rajin membaca Alkitab, dan selalu melakukan kehendakMu, hanya Engkaulah penolongku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

~~ Share atau Bagikan Sekarang Juga ~~