Mom's Night Out (Efesus 5:15-17, 20)


Iman Kristen - "Ingin merasa bahagia dan terlepas dari beban, namun nahas di malam yang seharusnya menjadi malam sukacita bagi mereka, malah menjadi bencana. Simak renungan yang berjudul Mom's Night Out ini, dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, bagikanlah ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda, agar mereka juga dikuatkan."


Rutinitas terkadang membuat seseorang merasa bosan, jenuh, dan stres. Akibatnya, ia akan mengalami frustrasi, jengkel, kesal, dan emosional. Tidak ada sukacita, ketenangan batin, bahkan selalu bersungut-sungut. (Baca juga: Hidup yang Berserah)

Hal ini, tidak bisa dibiarkan! Sebab, kita akan semakin jauh dari Tuhan, bisa juga mengalami ganggguan mental, depresi, bahkan bunuh diri. Tidak ada solusi lain dalam mengatasi segala persoalan selain kita memercayai Tuhan dan berserah kepadaNya. (Baca juga: Alzheimer)

Seorang ibu yang bernama Allyson, dalam film komedi kristen "Mom's Night Out", frustrasi karena mengurusi tiga anaknya. Ia menyadari bahwa apa yang dimilikinya adalah dari Tuhan. Tetapi, rutinitas yang ia jalani membuatnya tertekan, rasanya semua selalu salah, dan tidak bahagia. (Baca juga: Melihat dengan Mata Rohani)

Hingga akhirnya di suatu pertemuan ibadah, ia mengajak Sondra dan Izzy untuk mencari hiburan di malam hari. Puncaknya, Allyson memercayakan ketiga anaknya kepada sang suami yang ternyata sangat kewalahan mengurusi anak-anaknya. (Baca juga: Focus to Souw Not to Reap)

Ingin merasa bahagia dan terlepas dari beban, namun nahas di malam yang seharusnya menjadi malam sukacita bagi mereka, malah menjadi bencana. Pemesanan tempat di sebuah restoran ternyata dibatalkan karena salah booking tanggal. Tentu mereka sangat kecewa, apalagi adik iparnya Bridget kehilangan bayinya, Phoenix.  

Mereka bersepakat mencari anak itu. Setelah mereka bertemu bones seorang preman berbadan besar, tinggi, dan bertato, mereka pun bersama-sama mencari anak Bridget. Namun malang, di malam itu mereka harus berurusan dengan polisi dan dipenjarakan beberapa saat.

Ada pelajaran penting yang terjadi di malam itu juga, yaitu mereka belajar untuk tidak saling menyalahkan. Selain itu, terjadi pembicaraan antara Allyson dengan Bones yang ternyata di masa kecil, Bones dibesarkan di gereja. (Baca juga: Melibatkan Tuhan)

Ia menceritakan bahwa hampir setiap malam ibunya selalu mengatakan kepadanya, "Ia mengasihimu ... Yesus mencintaimu dengan tangan terbuka lebar, hanya untukmu." Bones menambahkan, "aku ragu Tuhan melakukan kesalahan. Menjadikanmu sebagai ibu, Ia yang melakukannya. Jadi kau hanya perlu menjadi dirimu sendiri. Dia yang akan mengurus sisanya." 

Allyson pun menyadari, selama ini ia hanya terfokus dengan persoalan dan ingin melakukan yang terbaik, namun ia malah kecewa, stres, jenuh, dan mempersalahkan Tuhan. Sejak itu, Allyson menikmati hari-harinya dan menjalani segala sesuatunya dengan sukacita. (Baca juga: Surat Tilang)

Terkadang kita pun demikian. Kita menjadi frustrasi, semrawut, kecewa, bahkan mempersalahkan Tuhan. Padahal kita hanya terjebak dengan rutinitas dan persoalan yang ada. Hentikan itu! Mulailah dengan bersyukur dan nikmatilah hidup dan rutinitas Anda. 

Tidak ada yang salah dengan diri kita, yang ada kita terlupa kalau Tuhan selalu ada bagi kita. Jika kita mengalami persoalan, "berserulah kepada-Nya dan bersyukurlah!"


DOA
Bapa, terkadang situasi dan rutinitas membuat aku jenuh, bosan, dan stres, ingatkan aku untuk selalu menikmati hari-hari dan bersyukur. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

~~ Share atau Bagikan Sekarang Juga ~~