Focus To Souw Not To Reap (Galatia 6:7-10)


Iman Kristen - "Kebanyakan orang hanya fokus pada apa yang dia peroleh bukan pada apa yang akan ia tabur. Seharusnya kita focus to souw not to reap. Bagaimana caranya? Simak renungan ini, dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, mohon dibagikan ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda, Agar banyak orang yang juga dikuatkan."


Seorang petani yang bercocok tanam padi, sebelum menabur ia mempersiapkan dahulu segala sesuatunya. Ia harus menyediakan benih padi dan benihnya harus disemai dahulu. Selain itu, juga harus membajak sawah dan membuat bedeng, barulah Pak Tani dapat menanam benih yang telah disemai itu. 

Dalam penantian menuai, tentu tidak hanya diam saja sembari menunggu siap dituai. Ia harus melakukan perawatan dengan baik, seperti mengairi sawah secara proporsional, membersihkan dari rumput, dan menggunakan pupuk yang berkualitas untuk kesuburan dan pertumbuhan.

 Bahkan, harus menggunakan obat untuk hama jika ada hama tikus dan lainnya menyerang. Ia juga harus mengontrol pertumbuhannya selama masa penantian menuai.

Jika ditinjau dalam Alkitab, hukum tabur tuai terjadi sejak tanah dikutuk karena manusia jatuh ke dalam dosa (Kej 3:17-19). 

Pada masa air bah surut dan Nuh mempersembahkan korban, Tuhan berfirman dalam hatiNya, bahwa "selama bumi masih ada takkan berhenti musim menabur dan menuai" (Kej 8:22). 

Pasca hukum Taurat diberikan Tuhan melalui Musa, terjadilah ikatan perjanjian antara Tuhan dan bangsa Israel; apabila taat akan memperoleh berkat, apabila tidak taat memperoleh kutuk (Ul 28:1-2;15-16). 

Dalam Perjanjian Baru, Paulus menegaskan bahwa apa yang ditabur, itu yang akan dituai. Jadi, Hukum tabur tuai tetap berlaku hingga kini. Selain itu, menabur tidak hanya dalam bentuk materi saja, melainkan juga mengenai segala aspek kehidupan, termasuk perbuatan kita (ay 8).

Banyak orang kristen hanya terfokus pada menuai bukan pada menabur, sehingga mereka lupa untuk menjaga kualitas rohani. Karena itu, akhirnya menjadi lemah dan tidak memperoleh janji Tuhan. Di dalam Gal 6:9, Paulus menganjurkan kepada kita agar, "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah." 

Menjadi lemah dapat disebabkan oleh situasi atau persoalan yang membuat kita kecewa, mempersalahkan Tuhan, atau bersungut-sungut, sehingga kita tidak bisa menuai. Maka, agar dapat menuai, perhatikan kerohanian kita!

Bersikaplah seperti seorang petani yang tidak pernah lelah, tetap konsisten, dan menjaga pertumbuhan padi sehingga ia dapat menuai. Sebab itu, menaburlah benih yang baik selama kita hidup, karena kita tidak tahu kapan akan menuai. 

Bisa saja kita sendiri atau anak cucu kita yang menuai, yang pasti tetap dan fokuslah pada menabur. Mengapa kita perlu fokus pada menabur? Supaya kita tidak menjadi lemah sebab janji Tuhan "ya dan amin," dan pasti akan digenapi. 

Untuk itu, marilah kita menabur hal-hal yang bernilai Sorgawi, seperti menabur kasih dan kepedulian terhadap sesama, menabur ketekunan dan giat dalam iman, menabur ketaatan dan kesetiaan, dan memiliki karakter seperti Kristus atau keteladanan. 

Dalam masa penantian menuai janganlah menjadi lemah, Focus to souw not to reap!  


DOA
Bapa, ampunilah aku jika selama ini hanya terfokus kepada menuai tanpa fokus pada menabur. Ajarlah agar aku tetap setia. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


</
~~ Share atau Bagikan Sekarang Juga ~~