Mengasihi Tuhan Tanpa Syarat (Yohanes 21:15-17)


Iman Kristen - "Seperti apakah seseorang mengasihi Tuhan? Apakah mengasihi Tuhan tanpa syarat? Simak renungan ini, dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, bagikanlah ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda, agar banyak orang yang juga dikuatkan melalui renungan ini."


Sebelum Tuhan Yesus naik ke Surga, Ia memberikan tugas mulia kepada Petrus, yaitu "Gembalakanlah domba-dombaku." Sejarah mencatat bahwa Petrus menjadi Pemimpin Kristen pertama di Yerusalem.

Meski Petrus pernah menyangkal, namun penyangkalannya itu, tidak membuat Tuhan Yesus meragukan pribadi Petrus. Artinya, Kristus tahu bahwa Petrus mampu "menggembalakan domba-dombaNya". 

Ada kisah yang menarik antara percakapan Yesus dengan Petrus, sewaktu Yesus hendak memercayakan tugas penggembalaan kepada Petrus. Tuhan Yesus bertanya  sampai tiga kali kepada Petrus, apakah engkau mengasihi Aku? (Baca juga: Mom's Night Out)

Dalam bahasa Yunani, kasih terbagi atas empat jenis, yaitu agape adalah kasih yang sempurna, phileo adalah kasih terhadap sesama, storge adalah kasih terhadap orang tua atau keluarga, dan eros adalah kasih yang mengandung unsur seks. Kata "mengasihi" pada pertanyaan pertama yang diajukan Tuhan Yesus kepada Petrus, dalam bahasa Yunani menggunakan kata agape, "Apakah engkau agape Aku?" 

Menariknya, Petrus menjawab pertanyaan Tuhan Yesus tidak menggunakan kata agape, melainkan phileo. Jawab Petrus kepada-Nya, "... aku phileo Engkau." Pertanyaan kedua juga menggunakan kata yang sama, yakni Tuhan Yesus  menggunakan kata agape, Petrus menjawab dengan kata phileo.

Sepertinya, komunikasi Tuhan Yesus dengan Petrus tidak pas. Tuhan bertanya agape, Petrus menjawab phileo, namun sebenarnya Tuhan Yesus mengerti jawaban Petrus. Jawabannya kepada Tuhan Yesus, sebenarnya merupakan ekspresi menyadari akan keterbatasan dirinya. (Baca juga: Mendidik Anak Sejak Dini)

Rupanya, penyangkalan yang pernah dilakukan Petrus memberikan efek, bahwa ia menyadari keberadaannya yang tidak mampu mengasihi Tuhan dengan kasih agape. Buktinya, ketika ia dikatakan murid Yesus, Petrus takut dan menyangkal (Yoh 18:17,25-27). 

Ia menyadari bahwa sebagai manusia, dirinya tidak mampu mengasihi Tuhan dengan kasih agape. Ia hanya bisa mengasihi Tuhan Yesus dengan kasih yang terbatas, yaitu phileo.

Akan tetapi, pertanyaan Tuhan Yesus yang ketiga kepada Petrus, khususnya "mengasihi," berbeda dengan dua pertanyaan sebelumnya. Tuhan Yesus tidak lagi menggunakan kata agape tetapi phileo. “Simon, anak Yohanes, apakah engkau phileo Aku?” (Baca juga: Berkarya di Usia Senja)

Mendengar pertanyaan itu, Petrus menjadi sedih  hati, "Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya ….” Betapa tidak! Hal ini membuatnya menyadari bahwa Tuhan menerima ia apa adanya dan menghendakinya mengemban tugas penggembalaan.

Tetapi, setelah Petrus dipenuhi Roh Kudus, ia mengasihi Tuhan dengan segenap hati, bahkan mati bagi Kristus.

Syarat mengasihi Tuhan ialah tanpa syarat. Tuhan Yesus menerima kita apa adanya, dengan segala keterbatasan dan kemampuan kita. Yang dilihat oleh-Nya adalah kejujuran dan pengakuan dosa kita kepada-Nya. Dan, Ia akan memulihkan serta memakai hidup kita. (Lebih Melihat: Mengasihi Tuhan Tanpa Syarat! Buktikan Iman Saudara…)
 
DOA
Tuhan Yesus, aku bersyukur sebab Engkau mengasihi dan menerimaku apa adanya, pakailah hidupku untuk kemuliaan namaMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.



Lihat juga:
~~ Share atau Bagikan Sekarang Juga ~~