Mengasihi dengan Kasih Kristus (Efesus 5:2)
Iman Kristen - "Seperti apakah mengasihi dengan kasih Kristus? Simak renungan berjudul Mengasihi dengan Kasih Kristus ini, dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, bagikanlah ke Sosial Media (Facebook, Twitter Linkedin, dll.) Anda, agar banyak orang yang juga dikuatkan melalui renungan ini."
Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus menasihati mereka untuk hidup di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus mengasihi mereka dengan menyerahkan diri-Nya sebagai penebus dosa manusia. Hal ini juga merupakan nasihat kepada kita.
Allah sudah memberikan teladan kepada kita dengan pengorbanan Yesus, Anak yang dikasihi-Nya sebagai perdamaian di antara kita dengan Allah dan mengangkat kita menjadi anak-anak Allah. Yesus sudah menjadi persembahan yang harum bagi Allah, demikian juga kita sekarang. Itulah manifestasi kasih yang sempurna. (baca juga: Mencintai Walau Harus Terluka)
Dan Allah menghendaki kita untuk memanifestasikan kasih dalam hidup kita melalui wujud perbuatan iman atau buah Roh. Kita seharusnya menghasilkan buah Roh.
Kehidupan kekristenan tak dapat dipisahkan dari kasih, artinya setiap orang yang percaya kepada Kristus harus memiliki kasih dalam hidupnya.
Kasih seperti apa? Bukan kasih yang hanya digembar-gemborkan di atas mimbar atau ditulis dalam slogan dengan huruf besar dan tinta berwarna supaya menarik banyak orang, tetapi kasih yang diwujudkan dalam tindakan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa? (baca juga: Mengasihi Tuhan Tanpa Syarat)
"... sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih" (1 Kor. 4:7-8).
Oleh karena itu, setiap orang Kristen diperintahkan untuk hidup di dalam kasih. Jadi, mengasihi adalah gaya hidup orang Kristen. Tuhan Yesus berkata, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yoh. 13:35).
Identitas orang percaya bukan hanya terlihat dari pengakuannya saja di muka umum bahwa dia adalah orang Kristen, melainkan juga dengan mendemonstrasikan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Orang percaya harus hidup saling mengasihi dengan kasih Kristus.
Hidup dalam kasih berarti harus membuang semua sifat "manusia lama" kita yang cenderung egois, mementingkan diri sendiri dan tidak punya kepedulian terhadap orang lain. Bukan hanya mengasihi orang yang mengasihi kita, tetapi juga mampu mengasihi orang yang telah menyakiti dan membenci kita. (baca juga: Hanya Ada Satu Pintu)
Bila kita tetap memperlihatkan kasih kita kepada Kristus dengan menanggalkan manusia lama yang cenderung egois dan mementingkan diri sendiri, maka kita sedang mengalahkan dunia dengan segala kemewahan dan kegemerlapannya yang sewaktu-waktu bisa memperdaya kita dengan kesombongan dan keangkuhan.
Yang terutama dari itu, kita seharusnya mau belajar meneladani kasih Yesus. Dalam kasih-Nya, Yesus memberikan teladan yang luar biasa. Di mana kasih Yesus adalah kasih yang tidak memandang muka, tidak memandang waktu, tanpa pamrih dan tanpa syarat (Beberapa renungan ke depan akan membahas tentang kasih Yesus ini, yakni tanpa pandang muka, hingga tanpa syarat).
Itulah mengasihi yang dikehendaki oleh Kristus Yesus di dalam kita.
Milikilah kasih Kristus sehingga dunia melihat Kristus di dalam kita dan kita pun menjadi berkat bagi sekitar kita. (Lebih melihat: Mengasihi dengan Kasih Kristus)
DOA
Bapa, ajarku untuk dapot mengasihi dengan kasih-Mu, dan biarlah aku terus menjadi berkat bagi banyak orang. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Lihat juga: