Kedaulatan Allah (Yesaya 45:18-19)
Iman Kristen - "Sejauh mana Allah yang kita sembah berdaulat atas ciptaan-Nya? Simak renungan berjudul Kedaulatan Allah ini, dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, mohon dibagikan ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda."
Segala sesuatu yang ada di dunia, bahkan seluruh alam semesta ini tidaklah terjadi dengan sendirinya, pasti ada sang pembuat, maestro, perancang, pencipta atau pengatur segala mekanismenya agar dapat berjalan dengan baik, harmonis, dan penuh keindahan.
Bayangkan jika tidak ada yang mengatur dan menguasai, maka akan terjadi kekacauan dan kehancuran besar di alam semesta ini. Namun, karena ada yang menopang, mengatur, dan menguasai, maka keteraturan pun terjadi.
Tentu segala sesuatu berjalan dengan seharusnya karena Allah berdaulat penuh atas seluruh ciptaan-Nya. Ia yang mengatur, menguasai, menata, memelihara, dan menjaganya.
Kedaulatan Allah menguasai segala-galanya, menunjukkan kepada hak prerogatif (hak khusus atau istemewa) Allah sepenuhnya atas segala ciptaan. Alkitab mendefinisikan kedaulatan Allah melalui hidup dan karya-Nya secara aktif; Ia menciptakan, memelihara dan memerintah atas segala sesuatu yang dilakukan secara sempurna (ay. 18-19, bdg. Kej. 1). (Baca juga: Menikmati Hidup Bersama Tuhan)
Bukti Allah berdaulat dan berkuasa adalah Allah pencipta dan pemelihara, Ia berdaulat menurunkan air bah karena murka-Nya atas kebejatan atau dosa manusia di zaman Nuh (Kej. 7), Ia berdaulat memilih dan memanggil Abraham keluar dari Ur Kasdim untuk menuju ke tanah yang Ia janjikan (Kej. 12), dan masih banyak bukti lainnya di dalam Alkitab yang menunjukkan kedaulatan Tuhan.
Selain itu, Allah berdaulat dan berkuasa atas segala sesuatu baik di Sorga maupun di bumi. Hal ini ditegaskan oleh Tuhan Yesus sebelum Ia naik ke Sorga. "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi" (Mat. 28:18).
Allah sebagai pencipta, tidak membiarkan segala ciptaan-Nya berjalan dengan sendiri tanpa pengendalian-Nya, itu sebabnya Ia juga adalah pemelihara. Dalam kedaulatan-Nya, Ia berkuasa untuk mengatur dan memelihara ciptaan-Nya.
Perlakuan khusus Allah terhadap seluruh ciptaan-Nya adalah manusia. Hal inilah yang membuat Allah campur tangan menyelesaikan dosa manusia melalui Yesus Kristus.
Penyelesaian dosa manusia melalui pengorbanan Kristus, bukan menunjuk kepada ketidakberdayaan Tuhan dalam menyelesaikan dosa umat manusia sehingga Ia harus turun tangan sendiri atau Bapa harus mengutus Anak-Nya yang Tunggal, yaitu Yesus Kristus.
Melainkan menunjukkan bahwa Ia serius dengan ciptaan-Nya yang spesial di mata-Nya dan membuktikan bahwa Ia sangat mengasihi manusia yang berdosa di hadapan-Nya.
Kedaulatan-Nya terhadap manusia sebagai makhluk yang Ia kasihi tidak diperlihatkan melalui hukuman dan kemurkaan tetapi melalui kasih-Nya yang besar. Tetapi kembali lagi, Ia juga memberikan kehendak bebas bagi kita untuk memilih menerima keselamatan atau tidak.
Karena itu, jadikanlah Tuhan yang berdaulat sebagai sumber pengharapan kita, maka kita akan melihat atau merasakan providensia (pemeliharaan) Allah nyata bagi kita. (Baca juga: Manusia Separuh Badan)
DOA
Bapa, aku menyadari bahwa seringkali aku memiliki motivasi menyimpang dalam pelayanan. Ampuni aku Tuhan dan ingatkan selalu akan kedaulatan Allah. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.