Menebar Kasih (Yohanes 13:34-35)
Iman Kristen - "Renungan ini menjelaskan tentang kasih dan bagaimana kita sebagai orang percaya seharusnya menebar kasih terutama dalam keluarga. Jika Anda merasa diberkati, mohon bagikan ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda, agar banyak orang yang juga diberkati melalui renungan ini."
"Mohon diperhatikan: Beberapa renungan ke depan akan membahas tentang kasih terhadap keluarga, yakni kasih kepada orang tua, pasangan hidup, anak, saudara, dan kepada keluarga seiman. Berikutnya, yang akan di publish adalah renungan berjudul, "kasih kepada orang tua". Ikuti terus renungan tentang kasih kepada keluarga ini."
Menebar Kasih
Merealisasikan kasih dengan benar dalam kehidupan sehari-hari merupakan tanggung jawab setiap orang Kristen, agar menjadi pelaku Firman dan mempermuliakan nama Tuhan dalam kehidupannya. Kasih seharusnya merupakan bentuk atau wajah kita sebagai orang percaya, sebab seorang Kristen dikenal oleh perbuatan kasihnya.
Ketika seseorang mengaku diri sebagai orang Kristen, namun perbuatannya tidak menunjukkan kasih kepada orang sekitarnya, seperti tidak ada kepedulian, tidak ada belas kasihan, dsb, maka kekristenannya tersebut hanyalah identitas fisik saja atau hanya KTP-nya saja, tidak secara rohani. Sejatinya, kasih tidak dapat dipisahkan dari kekristenan karena kasih adalah inti dari kekristenan.
Dalam Nats ini, Tuhan Yesus memberikan perintah baru kepada murid-murid-Nya agar saling mengasihi, sebab dengan demikian mereka akan dikenal sebagai murid-murid Kristus.
Perintah ini, tentunya tidak hanya dikhususkan kepada murid-murid pada waktu itu, melainkan juga untuk kita. Keteladanan Kristus termasuk dalam hal kasih merupakan standar utama orang Kristen, agar menjadi suatu bukti bahwa kita adalah murid-murid Kristus.
Menebar Kasih
Dalam bahasa Yunani, kasih dibedakan sesuai dengan penggunaannya, itu sebabnya kasih terbagi atas empat jenis, yaitu agape (kasih yang sempurna), phileo (kasih terhadap sahabat), storge (kasih terhadap orang tua/keluarga), dan eros (kasih yang mengandung unsur seks).
Dari keempat kasih tersebut, kasih agape merupakan sifat inti Tuhan karena Tuhan adalah kasih (1 Yoh. 4:7-12,16).Tuhan sangat “mengasihi” (agape) manusia sehingga Dia memberikan Anak-Nya. Agape adalah kasih yang murni dari Allah (kasih yang sempurna) yaitu kasih tanpa syarat, tanpa pamrih, rela berkorban, dan konsisten.
Phileo muncul melalui hubungan persahabatan atau keakraban yang erat. Kita dapat agape terhadap musuh, tetapi tidak dapat phileo terhadap mereka.
Storge, yaitu kasih yang muncul secara alamiah antara orang tua dan anak-anak, saudara kandung, dan suami dan istri dalam pernikahan yang baik.
Sedangkan, eros merupakan kasih yang didorong oleh adanya ketertarikan terhadap lawan jenis atau hubungan suami istri (hubungan biologis).
Agape diperoleh ketika kita memiliki ketaatan akan firman Tuhan dan dipenuhi oleh Roh Kudus. Seseorang tidak akan mampu mengasihi dengan kekuatannya sendiri. Ketika ia dikecewakan, itu dapat menimbulkan kebencian.
Menebar Kasih
Orang tua dapat membenci anaknya karena kecewa, begitu juga dengan anak, juga dapat membenci orang tuanya karena merasa telah dikecewakan, termasuk dalam hubungan persaudaran, dapat saling membenci.
Karena itu, sebagai orang percaya, kita perlu belajar mengasihi dan menebar benih kasih agape dalam keluarga. Sebab kasih agape mendatangkan keharmonisan, kerukunan dan tentu sebagai bukti ketaatan terhadap perintah Tuhan Yesus. Mengasihi dengan benar harus dimulai dari keluarga.
DOA
Bapa sorgawi, aku mohon agar Engkau memenuhi aku dengan kasih-Mu, sehingga aku mampu mengasihi dengan kasih agape dimulai dari keluarga besarku. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Menebar Kasih