Siap Menghadapi Kematian (1 Timotius 4:6-8)
Iman Kristen - "Siapkah kita menghadapi kematian? Simak renungan berjudul Siap Menghadapi Kematian ini, dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, bagikanlah ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda, agar banyak orang yang juga dikuatkan."
Kematian merupakan hal yang paling menakutkan bagi banyak orang. Jika perlu melakukan survei maka sebagian besar akan mengatakan bahwa "Ingin hidup seribu tahun lagi". Hal itu, juga dituangkan oleh Chairil Anwar dalam puisinya yang berjudul "Aku".
Ungkapan tersebut tentunya mewakili keinginan banyak orang untuk hidup seribu tahun lagi.
Namun, apa daya manusia hanya memiliki usia yang terbatas seperti yang dikatakan oleh Musa dalam Mazmur 90:10, manusia hanya hidup sampai berumur 70, jika kuat sampai 80 tahun, dan kebanggaannya ialah kesukaran dan penderitaan.
Dapat dikatakan, bahwa jika usia seseorang lebih dari 80 tahun ke atas, maka akan mengalami kesukaran dan penderitaan seiring dengan fisiknya yang merosot lemah.
Semua orang akan menghadapi kematian dan ada limit-nya, manusia tidak bisa hidup lebih lama selain yang telah ditentukan Tuhan.
Kematian dapat disebabkan oleh berbagai hal, yaitu kecelakaan, penyakit, bunuh diri, dan sebagainya. Namun, bunuh diri adalah hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Kematian tidak bisa dihindari tetapi harus dihadapi oleh semua orang.
Duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang dieksekusi karena kasus narkoba, meninggalkan kisah yang luar biasa.
Keduanya harus menerima hukuman mati akibat kesalahan mereka, namun mereka menyadari akan kesalahannya dan di sisa hidupnya, mereka bertobat dan melayani Tuhan di penjara.
Decak kagum tentunya akan keluar dari hati kita apabila kita mengetahui bahwa kedua orang tersebut ternyata detik-detik menghadapi eksekusi mati, memilih untuk beribadah kepada Tuhan dan menyanyikan lagu, "Amazing Grace" dan "Bless Lord, O My Soul", sebelum peluru para eksekutor menghujani tubuh mereka.
Mereka telah siap menghadapi kematian di depan mata mereka dengan iman dan penuh keberanian.
Hal ini, juga mengingatkan kita kepada para rasul yang siap dan berani menghadapi kematian. Salah satunya adalah rasul Paulus. Ia mengungkapkan kesiapannya dalam menghadapi kematian kepada Timotius.
Sebelum dirinya menghadapi kematian kepalanya dipenggal di Roma pada masa pemerintahan Nero, Paulus sudah memastikan bahwa dirinya telah mengakhiri pertandingan dengan baik, mencapai garis finish, dan telah memelihara iman.
Memang, selama kita hidup di dunia ini, kita pun mengalami berbagai hal yang dapat mengguncang iman kita. Tantangan hidup, penderitaan, maupun kesukaran terkadang dapat membuat kita terhilang dan jauh dari Tuhan.
Namun, marilah kita memandang kehidupan ini dengan mata rohani yang terbuka, sehingga kita tahu bahwa apa yang terjadi di dalam hidup kita, Tuhan punya rencana yang indah.
Tuhan telah mempersiapkan sesuatu yang terbaik bagi kita. Oleh karena itu, marilah kita mempergunakan sisa hidup ini untuk perkara rohani dan pastikan bahwa diri kita telah siap menghadapi kematian.
DOA
Bapa sorgawi, ajar aku untuk selalu setia kepadaMu dan melakukan kehendakMu hingga akhir hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.