Akhir Zaman, Sangkakala Telah Berbunyi? (Matius 24:29-31)
Iman Kristen - "Benarkah sangkakala telah berbunyi? Sudahkah waktunya kesudahan zaman? Simak renungan berjudul Akhir Zaman, Sangkakala Telah Berbunyi? ini, dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, bagikanlah ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda, agar banyak orang yang juga dikuatkan melalui renungan ini."
Pada tahun 2015, ada sebuah kejadian yang sangat menghebohkan dunia, yaitu bunyi suara seperti sangkakala dari langit. Media tv dan elektronik internasional memberitakannya, bahkan netizen (pengguna internet yang berpartisipasi aktif di media internet) menanggapi beragam.
Namun, tidak ada yang dapat memastikan dengan tepat dari mana suara itu berasal. Benarkah ini warning dari sorga untuk umat manusia?
Bunyi suara dari langit ini, tidak sepenuhnya bunyi suara sangkakala, melainkan seperti suara terompet atau sangkakala tetapi tidak sama persis, logam berdecit, dan bunyi mesin pesawat.
Fenomena ini telah terjadi sejak tahun 2008, yakni di Jerman, Amerika Serikat, Kanada, hingga Australia. Situs strangesound.org, telah mengumpulkan 150 video rekaman suara sangkakala yang terdengar.
Baca Juga
Para ilmuwan berpendapat bahwa bunyi suara tersebut berasal dari bumi.
"Gempa bumi kecil di bawah permukaan Bumi bisa mengeluarkan suara yang berasal dari pecahan kerak Bumi. Tapi suara itu juga bisa saja terpancar dari meteor. Namun bisa juga suara itu dari pengaruh lini daya listrik, radiasi elektromagnetik sampai jalur komunikasi nirkabel," jelas David HIll, salah satu peneliti dari U.S Geological Survey.
Sedangkan, juru bicara NASA menjelaskan, "Jika manusia punya antena radio, bukan telinga seperti sekarang, maka kita bakal bisa mendengar sebuah simfoni luar biasa dan suara-suara aneh dari planet Bumi ini."
Senada dengan itu, Kepala lembaga Penerangan Penerbangan Antariksa Nasional atau LAPAN, Prof. Thomas Djamaluddin berpendapat, "Audio atau suara itu butuh perambat, sementara di luar Bumi itu tidak ada atmosfer. Tidak mungkin suara misterius itu datangnya dari luar angkasa, karena tidak ada perambatnya."
Tidak ketinggalan, Lia Eden pemimpin sekte kaum Eden mengaitkannya dengan kiamat, "Kudeklarasikan ke dunia perihal bumi ini sedang berproses kiamat, dan Jakarta akan mengalami gempa dahsyat di akhir bulan Mei 2015 ini."
Berbagai pendapat boleh diutarakan termasuk dikaitkan dengan akhir zaman, tetapi harus ditinjau dari Alkitab. Sejatinya, dibutuhkan pengetahuan yang Alkitabiah dalam menyikapinya, agar kita tidak terbawa dalam arus kebimbangan dan ketakutan.
Bahkan, sebagaimana telah dijelaskan oleh para ahli, bunyi sangkakala yang terdengar sebenarnya bukanlah dari surga melainkan berasal dari bumi.
Sangkakala dalam bahasa Ibrani, "shofar" adalah alat yang biasanya dibuat dari bahan tanduk, dipakai dalam persiapan perang dan dalam ibadah oleh bangsa Israel. Sangkakala dalam Alkitab diperdengarkan pada waktu kedatangan Tuhan Yesus kedua kali dan terjadinya rapture atau pengangkatan (1 Tes 4:16-17).
Dalam Wahyu, dijelaskan mengenai tiga seri penghakiman Tuhan akan dunia, yaitu tujuh materai, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan. Materai ketujuh memperkenalkan ketujuh sangkakala (Wahyu 8:1-5).
Karena itu, jika kita mendengar fenomena demikian, janganlah terkecoh dan langsung mempercayainya, melainkan pelajarilah Alkitab dan temukan jawabannya melalui Alkitab.
Sebaiknya perhatikanlah kerohanian kita agar tidak bimbang dan tidak takut akan berbagai situasi. Marilah kita menyelidiki Alkitab dengan seksama agar tidak dipengaruhi oleh berbagai ajaran dan kejadian yang tidak Alkitabiah.
Berdirilah teguh dalam iman!
"Gempa bumi kecil di bawah permukaan Bumi bisa mengeluarkan suara yang berasal dari pecahan kerak Bumi. Tapi suara itu juga bisa saja terpancar dari meteor. Namun bisa juga suara itu dari pengaruh lini daya listrik, radiasi elektromagnetik sampai jalur komunikasi nirkabel," jelas David HIll, salah satu peneliti dari U.S Geological Survey.
Sedangkan, juru bicara NASA menjelaskan, "Jika manusia punya antena radio, bukan telinga seperti sekarang, maka kita bakal bisa mendengar sebuah simfoni luar biasa dan suara-suara aneh dari planet Bumi ini."
Senada dengan itu, Kepala lembaga Penerangan Penerbangan Antariksa Nasional atau LAPAN, Prof. Thomas Djamaluddin berpendapat, "Audio atau suara itu butuh perambat, sementara di luar Bumi itu tidak ada atmosfer. Tidak mungkin suara misterius itu datangnya dari luar angkasa, karena tidak ada perambatnya."
Tidak ketinggalan, Lia Eden pemimpin sekte kaum Eden mengaitkannya dengan kiamat, "Kudeklarasikan ke dunia perihal bumi ini sedang berproses kiamat, dan Jakarta akan mengalami gempa dahsyat di akhir bulan Mei 2015 ini."
Berbagai pendapat boleh diutarakan termasuk dikaitkan dengan akhir zaman, tetapi harus ditinjau dari Alkitab. Sejatinya, dibutuhkan pengetahuan yang Alkitabiah dalam menyikapinya, agar kita tidak terbawa dalam arus kebimbangan dan ketakutan.
Bahkan, sebagaimana telah dijelaskan oleh para ahli, bunyi sangkakala yang terdengar sebenarnya bukanlah dari surga melainkan berasal dari bumi.
Sangkakala dalam bahasa Ibrani, "shofar" adalah alat yang biasanya dibuat dari bahan tanduk, dipakai dalam persiapan perang dan dalam ibadah oleh bangsa Israel. Sangkakala dalam Alkitab diperdengarkan pada waktu kedatangan Tuhan Yesus kedua kali dan terjadinya rapture atau pengangkatan (1 Tes 4:16-17).
Dalam Wahyu, dijelaskan mengenai tiga seri penghakiman Tuhan akan dunia, yaitu tujuh materai, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan. Materai ketujuh memperkenalkan ketujuh sangkakala (Wahyu 8:1-5).
Karena itu, jika kita mendengar fenomena demikian, janganlah terkecoh dan langsung mempercayainya, melainkan pelajarilah Alkitab dan temukan jawabannya melalui Alkitab.
Sebaiknya perhatikanlah kerohanian kita agar tidak bimbang dan tidak takut akan berbagai situasi. Marilah kita menyelidiki Alkitab dengan seksama agar tidak dipengaruhi oleh berbagai ajaran dan kejadian yang tidak Alkitabiah.
Berdirilah teguh dalam iman!
DOA
Bapa sorgawi, berikanlah aku pengetahuan, hikmat, dan kebijaksanaan agar dapat menyikapi berbagai fenomena dunia berdasarkan Alkitab. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
(Renungan ini adalah tulisan asli penulis yang sudah dimuat dalam Renungan Harian Manna Sorgawi, No. 213 Tahun XVIII)