Pengharapan Dalam Pemulihan Hubungan (Kolose 1:20-22)
Iman Kristen - "Sebagai orang Kristen, seharusnya kita memiliki pengharapan dalam pemulihan hubungan. Mengapa? Simak renungan ini, dan jika Anda merasa diberkati melalui renungan ini, mohon dibagikan ke Sosial Media (Facebook, Twitter, Google+, dll.) Anda."
Pada dasarnya hubungan manusia dengan Tuhan sudah rusak oleh dosa, sejak manusia pertama di Taman Eden. Dosa mengakibatkan hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama menjadi rusak. Manusia cenderung mengandalkan kekuatannya sendiri, mementingkan diri sendiri, menganggap yang satu lebih utama dari yang lainnya, dan memiliki kesombongan. (Baca juga: Manusia Separuh Badan)
Bahkan, “kasih” seakan memudar dalam membangun dan mempertahankan hubungan, baik terhadap Tuhan maupun sesama (keluarga, pertemanan, lingkungan tempat tinggal, dan tempat kerja). Pada dasarnya manusia membutuhkan pendamaian dengan Tuhan dan sesama.
Untuk memulihkan hubungan antara Allah dengan manusia sehingga kembali pada gambar dan rupa Allah, dan agar sesama manusia terjalin hubungan yang baik, dibutuhkan sang pendamai. Sang Pendamai yang sesungguhnya bukanlah manusia melainkan Allah yang menjadi manusia.
Paulus menjelaskan bahwa Yesus adalah Sang Pendamai yang mendamaikan manusia dengan Allah dan sesamanya melalui darah Kristus (ay. 20). Dosa membuat manusia terpisah dengan Allah, dan hubungannya dengan sesama pun menjadi tidak baik, karena sifat dosa yang dimiliki akibat kejatuhan manusia pertama (Adam dan Hawa).
Itu sebabnya, manusia membutuhkan pemulihan hubungan dengan Allah dan sesama. Hal inilah yang dikatakan oleh Paulus kepada jemaat Kolose, bahwa dahulu mereka jauh dari Allah dan memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran (ay. 20), sekarang mereka telah “diperdamaikan” di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya (ay. 21). Pendamaian yang dikerjakan Kristus, membawa pemulihan hubungan.
Selain kita menjadi berkenan di hadapan Tuhan dan bisa hidup menyenangkan Tuhan setiap waktu, juga kita dipulihkan atau diubahkan menjadi manusia baru oleh Roh Kudus, melalui proses hidup. Manusia baru di sini, ialah mengalami pembaharuan akal budi dan memiliki karakter Kristus.
Tidak ada yang bisa hidup dapat bertahan dalam badai atau bertahan menghadapi tantangan iman, jika dengan kekuatannya sendiri. Sebab sehebat apapun kerohanian seseorang, bisa saja suatu saat ia jatuh di dalam dosa. Tetapi bila memiliki pengharapan dalam pemulihan hubungan, maka ia akan bangkit dan bertahan. (Baca juga: Pesan yang Berharga)
Sebagai orang Kristen, maka seharusnya kita memiliki pengharapan kepada Allah dalam pemulihan hubungan. Pengharapan kita kepada Allah dapat mempengaruhi kita untuk hidup takut akan Tuhan dan hidup rukun dengan sesama.
Jika keberadaan kita dengan sesama pada awalnya tidak baik, dimana kita cenderung membenci dan dibenci, menjauhi dan dijauhi, bahkan menghina dan dihina, maka milikilah pengharapan dalam pemulihan hubungan, sehingga kita dimampukan untuk dapat kembali hidup damai dengan orang lain dan hubungan kita menjadi baik dengannya. Mintalah penyertaan Roh Kudus.
DOA
Bapa, terkadang aku egois dan tidak taat akan Firman-Mu, tetapi ku percaya dan berpengharapan, Engkau akan mengubahkan aku. Dalam nama Tuhan Yesus berdoa. Amin.